Gurita Akhirnya Jatuh Cinta pada Umpan Ini
Gurita adalah salah satu jenis hewan lunak (molusca) yang termasuk dalam kelompok "Cephalopoda". Cephal artinya kepala dan poda artinya kaki. Arti kata secara bebas adalah hewan yang memiliki kepala dan kaki menyatu. sejumlah ilmuan yang konsen pada kelompok hewan ini, lebih mengartikan "poda" sebagai lengan "arm" buka kaki. Hewan ini juga dianggap sebagai salah satu hewan air yang cerdas, dan memiliki memori yang baik.
Namun pada edisi kali ini saya akan mengulas salah satu teknik menangkap gurita dengan cara dipancing. Selama ini, cara menangkap gurita yang banyak digunakan adalah menggunakan alat tertentu berupa batangan besi diameter kecil kurang lebih 6mm dengan panjang sekitar 60cm. lubang yang diduga sebagai persembunyian gurita, kemudian di "sodok" menggunakan besi tersebut sampai menembus salah satu bagian tubuh gurita. Ini baru tahap awal agar gurita tidak masuk ke bagian lubang yang lebih dalam lagi. Mengeluarkan gurita dari sarangnya dengan membongkar sarang atau lubang gurita, sehingga berpotensi merusak sarang gurita. Akibat lanjutannya adalah gurita yang lain tidak dapat mendiami sarang tersebut karena telah rusak dan imbasnya gurita semakin jarang untukmendiami kawasan tersebut.
Penangkapan menggunakan cara ini juga dilakukan pada kedalaman tertentu
yang dapat dijangkau oleh penyelam. umumnya gurita bersembunyi pada
lubang-lubang yang tidak sekompleks seperti halnya lubang persembunyian
gurita di daerah pasang surut. jadi cukup di"sodok-sodok" saja gurita
akan keluar dan langsung ditangkap oleh penyelam/nelayan.
Umpan Gurita |
Cara lain yang dapat digunakan untuk menangkap gurita adalah dengan dipancing. Tentu saja umpannya jauh berbeda dengan umpan mancing pada umumnya. secara garis besar umpan gurita diambil atau dibuat dengan menduplikasi jenis-jenis hewan yang selama ini menjadi mangsa gurita, baik berupa ikan, jenis kepiting, udang/udangan, udang mantis maupun lobster. selain itu jenis makanan lainnya adalah beberapa hewan molusca lainnya termasuk bivalvia.
Kali ini saya akan perkenalkan salah satu model umpan gurita yang dipakai oleh nelayan dalam memancing gurita (lihat gambar di atas). Modelnya kalau dilihat sepintas seperti lobster. bahannya terbuat dari kayu (body utama) kemudian disisipkan kawat yang agak kaku yang dibungkus dengan kain yang berfungsi sebagai tungkai, dan ujung dari kawat tersebut dikaitkan lempengan logam (sendok makan). bagian bawah bodi dilubangi sedikit untuk disisipkan pemberat baik dari timah maupun bahan lainnya memiliki fungsi yang sama.
Jenis umpan ini dibuat oleh salah seorang sahabat saya yang bernama Sandi. Kesehariannya beliau adalah buruh nelayan atau istilah lainnya di Manokwari dikenal dengan "anak buah jaring" bagi yang penangkap ikan pelagis menggunakan jaring/jala pursein. Setelah pulang dari aktivitas rutin tersebut, dengan hanya istrahat sebentar, beliau langsung menunggangi perahu (longboatnya) yang terbuat dari bahan fiber yang dilengkapi mesin tempel 15 PK langsung meluncur ke hostpot gurita untuk memancing gurita menggunakan umpan tersebut.
Bpk Sandi; pembuat umpan gurita |
Semua orang mungkin memiliki pertanyaan yang sama, Awalnya saya tidak terlalu peduli, namun setiap sahabat saya ini merapat ke dermaga, ember cat ukuran 25kg yang biasa ia bawah selalu penuh dengan gurita. tentu hal ini mengusik rasa penasaran saya. Saya yang sebelumnya pernah berkutat dengan hewan lunak ini merasa tergerak untuk mencoba umpan handmadenya ini. Saya membeli satu buah umpan tersebut harganya Rp. 500.000,- nominal ini mungkin relatif, bisa murah bisa juga mahal tergantung sudut pandang sesorang. Intinya bukan masalah harga, tetapi apakah gurita "doyan" dengan umpan ini?
Lagi-lagi untuk memuaskan pelanggan, sahabat saya ini mengajak saya dan kolega secara langsung untuk melakukan uji coba umpan yang saya beli. Sesampai di hospot yang menurut saya tidak terlalu jauh dari tambatan perahu, kamipun mulai menjatuhkan umpan. Dengan rasa antara pesimis dan berharap-harap cemas, sayapun memainkan umpan ini (ditarik ke atas dan dihempaskan kembali sampai ke dasar). Tidak menunggu lama (sekitar 20 menit) umpan serasa nyangkut di karang namun agak terdongkrak ketika ditarik. Menurut sandi, itu salah satu ciri gurita telah memakan umpan. Dalam hati saya berguman "Akhirnya gurita jatuh hati dengan umpan yang saya gunakan". Saya pun membuat hentakan tarikan atau kita istilahkan "dicigi". Kalau dari segi sensasi tarikan mungkin tidak seperti halnya kita menarik ikan dengan sensasi manuver yang luar biasa. Gurita sebaliknya, tidak ada sensasi, seperti kita menarik kail yang tersangkut oleh plastik. Dengan pertarungan yang "biasa-biasa saja" seekor gurita yang cukup besar (-+ 2 kg) mendarat di perahu. Sekitar 20 menit kemudian sayapun menarik seekor gurita lagi, namun ukuranya sedikit kecil dari gurita yang ditarik pertama seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Fokus ke Gurita (Credit foto: Nuer Manggisor) |
Durasi waktu yang dibutuhkan untuk uji coba tidak sampai 1 jam, dari uji coba ini telah mendarat empat ekor gurita jenis O. cyanea di perahu. cukup memuaskan untuk ukuran pemula yang melakukan ujicoba efektivitas umpan.