Dunia Tanpa Signal di Era Mandi Signal
Saya akui ini memang pencitraan. Pencitraan bahwa saya pernah berinteraksi dengan anak-anak negeri yg ada dipelosok sana e, yang belum menikmati listrik dan signal utk sekedar wkwk secara online. Cb bayangkan jika dua hal di atas yg saat ini telah menjadi kebutuhan dasar, anda yg alami. Bayangkan sudah...
Tapi lihat wajah ceria mereka, sedikitpun tidak ada kedongkolan dengan situasi yg dialami. Kerumitan hidup di era informasi yg sampai menusuk ke simpul syaraf jauh dari kehidupan mereka. Saya juga pengen begitu, tetapi sudah terlanjur masuk dalam pusaran itu dan seakan tdk ada pintu yg tersedia utk keluar. Tetapi saya menikmati sesaat dunia mereka. Dunia tanpa signal. Memang asyik, hanya karena jauh dari keluarga repot juga jadinya.
Tatapan mereka menyiratkan harapan, harapan untuk meniti masa depan yang berawal dari pelosok. Tetapi saya mau bilang bahwa mereka butuh intervensi semua pihak untuk menjemput harapan mereka. Jangan dibiarkan mereka berjuang sendiri menapaki langkah demi langkah menuju cita2 mereka.
Kira-kira begitu.