Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fakta AIR yang mesti anda TAHU dari sekarang...


Saudaraku, Info yang umum dikatakan tentang air adalah bahwa sebagian besar planet bumi kita tertutupi air. Fakta yang mesti anda ketahui adalah air yang meliputi hampir 2/3 bumi kita ini, hanya 2,5% diantaranya yang tergolong air tawar. jangan terperanjat dulu,...dari 2,5% tersebut ternyata sebagian besar tersimpan dalam bentuk es di daerah kutub, air tanah dalam, dan hanya sebagian kecil yang dapat diakses dan digunakan oleh manusia (Oki & Kanae, 2006). Terus bertambahnya jumlah penduduk dunia yang berhubungan dengan kebutuhan air yang lebih banyak lagi, sementara ketersediaan air terus mengalami penurunan. Ketersediaan air tawar dengan persentase tersebut berpotensi menjadi sumberdaya yang diperebutkan selain minyak bumi dikemudian hari. 

Hal ini cukup beralasan, mengingat air adalah salah satu kebutuhan vital bagi mahluk hidup. Semua mahluk hidup termasuk manusia mempunyai ketergantungan erat dengan air. Air berperan dalam menyusun sel tubuh, proses metabolisme, senyawa penting dalam reaksi fotosintesis dan berbagai fungsi lainnya. Kebutuhan air mesti diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup setiap aspek biotik yang ada di bumi. Oleh karenanya penggunaan air memerlukan tindakan yang bijak agar pemanfaatannya terus berkelanjutan. Namun demikian, di Indonesia berbagai fenomena alam sehubungan dengan masalah air seakan telah menjadi siklus tahunan. 

Ketika musim kemarau tiba diikuti dengan kekeringan yang berkepanjangan dan memberikan dampak di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Ketersediaan air bersih bagi masyarakat makin berkurang seiring dengan keringnya berbagai sumber air seperti sumur, waduk, ataupun sumber mata air lainnya. Demi memenuhi kebutuhan air, masyarakat mesti mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk membeli air atau tenaga ekstra untuk mencapai sumber air dengan jarak yang cukup jauh. Permasalahan lainnya akibat kurangnya pasokan air tawar adalah lahan pertanian mengalami kekeringan yang berpotensi pada gagal panen. Fenomena ini berpotensi pada implikasi lanjutan yaitu masalah kerawanan pangan. (bersambung.... T_T... )