Luar Biasa...!!! Padi Raksasa Ini Di Hasilkan Oleh Ilmuan Cina Dari Hasil Pengembangan Selama 10 Tahun
Tanaman padi setinggi manusia || Shutterstock |
Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, semakin membutuhkan banyak sumber makanan.
Di lain sisi, jumlah petani semakin menurun.
Kondisi ini memicu para ilmuwan untuk menciptakan sumber makanan yang baru.
Cara lainnya adalah menciptakan tanaman pangan yang mampu berproduksi lebih besar.
Hal terakhir inilah yang dilakukan oleh para ilmuwan di China.
Mereka memperkenalkan jenis padi baru yang bisa tumbuh setinggi 2,2 meter.
Tanaman yang disebut ‘padi raksasa’ ini diharapkan bisa menghidupi lebih banyak rakyat China.
Melansir Intisasi sebagaimana dilaporkan oleh People Daily Online, tanaman ini bisa berproduksi 50 persen lebih banyak dibandingkan tanaman padi biasa.
Para ahli dari China mengatakan telah menghabiskan waktu 10 tahun untuk mengembangkan tanaman padi jenis baru ini.
Dan mereka memperkenalkannya kepada media pada Senin (16/10).
Sementara Xinhua News Agency melaporkan, tim peneliti yang mengembangkan tanaman ‘padi raksasa’ ini berasal dari Institute of Subtropical Agriculture, Akademi Sains di China
Untuk itu, lahan percobaan tanaman ini berlokasi di Jinjing Township, Changsha County di Provinsi Hunan.
Tanaman padi jenis baru ini rata-rata setinggi 1,8 meter, dengan ada yang mencapai 2,2 meter.
Menurut seorang peneliti di proyek ini, Xia Xinjie, diharapkan tanaman ‘padi raksasa’ ini bisa menghasilkan 11,5 ton per hektare.
Jumlah tersebut adalah 50 persen lebih banyak dibandingkan tanaman padi biasa.
Ia menambahkan, mereka telah memanen lebih dari 500 butir padi hanya dari satu batang tanaman ‘padi raksasa’ ini.
Bagaimana cara mereka mengembangkan tanaman padi super ini?
Menurut para penelitinya, mereka menggunakan suatu rangkaian teknologi baru untuk menanam padi jenis baru ini.
Teknologi itu termasuk induksi mutasi dan hibridisasi antara beberapa jenis padi liar.
Tanaman padi raksasa ini dapat memberi manfaat lebih besar bagi China.
Hal ini karena negeri berjulukan ‘tirai bambu’ itu dihadapkan pada masalah berkurangnya jumlah petani dan meningkatnya pertumbuhan populasi penduduk.
“Tanaman ini diharapkan bisa meningkatkan lebih dari 60 persen dari kebutuhan beras yang dihasilkan pada tahun 2030 dibandingkan kebutuhan beras pada tahun 1995.” Begitu penjelasan dari Yuan Longping, pada People’s Daily Online, dalam sebuah wawancara pada bulan lalu.
Ia menambahkan, sekarang ini, satu hektare untuk produksi beras memberikan makanan untuk 27 orang.
Mulai tahun 2050, satu hektare lahan akan bisa memenuhi kebutuhan pangan bagi 43 orang.
SEKEDAR TAHU
1. Yuan Longping (87 tahun) adalah ilmuwan pertanian yang dikenal sebagai ‘bapak padi hibrida’ di China.
Hal itu disebabkan kontribusinya yang terus menerus dalam mengembangkan panen padi yang berkualitas dalam 60 tahun terakhir ini.
2. Pada bulan lalu, ilmuan itu mengumumkan bahwa ia dan timnya telah sukses menanam sebuah padi jenis baru, yang disebut ‘padi laut’.
Tanaman itu dapat tumbuh di tanah yang mengandung saline-alkaline atau air garam dan basa.
3. Dalam sebuah lahan percobaan, 4 jenis padi yang disebutkan dapat menghasilkan antara 6,5 hingga 9,3 ton per hektare.
4. China memiliki 100 juta hektare tanah yang mengandung saline-alkaline.
Menurut Yuan Longping, sekitar 18,7 juta hektare diantaranya berpotensi untuk ditanami padi.
5. Pekan ini, padi hibrida jenis baru lainnya, yang juga ditanam oleh Yuan Longping, menjadi tanaman padi terbesar di dunia. Padi tersebut diberi nama Xiangliangyou 900.
6. Pelopor lahan padi ini ada di Handan di Provinsi Hebei dan telah dipanen pada 15 Oktober lalu.
7. Salah satu lahannya bisa memanen sekitar 17,7 ton per hektare, dimana angka tersebut merupakan sebuah rekor baru dunia.
Di lain sisi, jumlah petani semakin menurun.
Kondisi ini memicu para ilmuwan untuk menciptakan sumber makanan yang baru.
Cara lainnya adalah menciptakan tanaman pangan yang mampu berproduksi lebih besar.
Hal terakhir inilah yang dilakukan oleh para ilmuwan di China.
Mereka memperkenalkan jenis padi baru yang bisa tumbuh setinggi 2,2 meter.
Tanaman yang disebut ‘padi raksasa’ ini diharapkan bisa menghidupi lebih banyak rakyat China.
Melansir Intisasi sebagaimana dilaporkan oleh People Daily Online, tanaman ini bisa berproduksi 50 persen lebih banyak dibandingkan tanaman padi biasa.
Para ahli dari China mengatakan telah menghabiskan waktu 10 tahun untuk mengembangkan tanaman padi jenis baru ini.
Dan mereka memperkenalkannya kepada media pada Senin (16/10).
Sementara Xinhua News Agency melaporkan, tim peneliti yang mengembangkan tanaman ‘padi raksasa’ ini berasal dari Institute of Subtropical Agriculture, Akademi Sains di China
Untuk itu, lahan percobaan tanaman ini berlokasi di Jinjing Township, Changsha County di Provinsi Hunan.
Tanaman padi jenis baru ini rata-rata setinggi 1,8 meter, dengan ada yang mencapai 2,2 meter.
Menurut seorang peneliti di proyek ini, Xia Xinjie, diharapkan tanaman ‘padi raksasa’ ini bisa menghasilkan 11,5 ton per hektare.
Jumlah tersebut adalah 50 persen lebih banyak dibandingkan tanaman padi biasa.
Ia menambahkan, mereka telah memanen lebih dari 500 butir padi hanya dari satu batang tanaman ‘padi raksasa’ ini.
Bagaimana cara mereka mengembangkan tanaman padi super ini?
Menurut para penelitinya, mereka menggunakan suatu rangkaian teknologi baru untuk menanam padi jenis baru ini.
Teknologi itu termasuk induksi mutasi dan hibridisasi antara beberapa jenis padi liar.
Tanaman padi raksasa ini dapat memberi manfaat lebih besar bagi China.
Hal ini karena negeri berjulukan ‘tirai bambu’ itu dihadapkan pada masalah berkurangnya jumlah petani dan meningkatnya pertumbuhan populasi penduduk.
“Tanaman ini diharapkan bisa meningkatkan lebih dari 60 persen dari kebutuhan beras yang dihasilkan pada tahun 2030 dibandingkan kebutuhan beras pada tahun 1995.” Begitu penjelasan dari Yuan Longping, pada People’s Daily Online, dalam sebuah wawancara pada bulan lalu.
Ia menambahkan, sekarang ini, satu hektare untuk produksi beras memberikan makanan untuk 27 orang.
Mulai tahun 2050, satu hektare lahan akan bisa memenuhi kebutuhan pangan bagi 43 orang.
SEKEDAR TAHU
1. Yuan Longping (87 tahun) adalah ilmuwan pertanian yang dikenal sebagai ‘bapak padi hibrida’ di China.
Hal itu disebabkan kontribusinya yang terus menerus dalam mengembangkan panen padi yang berkualitas dalam 60 tahun terakhir ini.
2. Pada bulan lalu, ilmuan itu mengumumkan bahwa ia dan timnya telah sukses menanam sebuah padi jenis baru, yang disebut ‘padi laut’.
Tanaman itu dapat tumbuh di tanah yang mengandung saline-alkaline atau air garam dan basa.
3. Dalam sebuah lahan percobaan, 4 jenis padi yang disebutkan dapat menghasilkan antara 6,5 hingga 9,3 ton per hektare.
4. China memiliki 100 juta hektare tanah yang mengandung saline-alkaline.
Menurut Yuan Longping, sekitar 18,7 juta hektare diantaranya berpotensi untuk ditanami padi.
5. Pekan ini, padi hibrida jenis baru lainnya, yang juga ditanam oleh Yuan Longping, menjadi tanaman padi terbesar di dunia. Padi tersebut diberi nama Xiangliangyou 900.
6. Pelopor lahan padi ini ada di Handan di Provinsi Hebei dan telah dipanen pada 15 Oktober lalu.
7. Salah satu lahannya bisa memanen sekitar 17,7 ton per hektare, dimana angka tersebut merupakan sebuah rekor baru dunia.